19 November 2009

LARON

Tibatiba saja kalian datang
Di beranda ini cahaya begitu redup
Tetapi beratus-ratus laron berdatangan mencumbui
Menari-nari sampai tak tahu diri
Sayap bertanggalan engkau tak peduli
Merangkak di lantai yang licin namun kusam
Apa yang kau cari sesungguhnya
Sementara kau asyik menggerayangi tubuhku
Kau patahkan sayapmu satusatu
Telanjang

Apakah karena cahaya yang membuat engkau terpesona
Ataukah hujan yang telah reda
Barangkali engkau rindu padaku
Yang sesekali mematikan lampu
Kemudian tak kuasa melihatmu menjadi beringas
Kau masuki rumah lebah, kau susuri mata penyair,
Kau masih setia menggerayangi kaki dan kulit tanganku

Sejenak kemudian engkau menghilang, entah
Mati atau mencari jalan pulang
Beribu-ribu sayap berserakan di lantai kusam
Beratus-ratus laron mati telentang
Entah kenapa
Apakah ekstase yang begitu memabukkan
Ataukah memang begitu kodrat alam
Engkau berpesta cahaya
Setelah itu mati dengan leluasa
Bertelanjang dada

Depok, November 2009

No comments:

Post a Comment